• Bercermin pada Sang Idola Sejati
    BERCERMIN
    pada
    SANG IDOLA SEJATI
    By: Anas Mas’udi
    Sejarah suatu tradisi dalam masyarakat, merupakan dialog berkelanjutan antara realitas transenden dan peristiwa terkini di ranah kehidupan dunia. Orang yang beriman akan menyelidiki masa lalu yang disucikan, mencari pelajaran yang dapat berbicara secara langsung dengan kondisi kehidupan.
    Sebagian besar agama memiliki figure utama atau idola atau uswatun hasanah (dalam bahasa Arab), sebagaimana setiap orang memiliki idola yang dikagumi dan didambakan serta dijadikan teladan dalam bertindak, berekspresi dan berpakaian,
    Dalam diri Buddha, kaum Budhis melihat realitas tertinggi Nirwana yang ingin diraih oleh masing-masing mereka. Dalam diri Yesus kaum Kristiani mendedah kehadiran Ilahi sebagai kekuatan kebaikan dan kasih sayang di dunia. Sosok-sosok paradigmatic tersebut mampu menerangi kondisi yang sering kali suram dalam dunia yang penuh cacat ini. (lihat, Karen Armstrong: Muhammad Prophet for Our Time)
    Sementara kita (muslimin), banyak kita temui dalam masyarakat muslimin dengan beraneka ragam sosok yang dijadikan idola atau figure, entah itu karena belum tahu, atau sudah tahu tapi pura-pura tidak tahu, atau sengaja tidak mau tahu atau memang sebenarnya sudah tahu, tapi lupa akan siapa idola kita (muslimin) sebenarnya?
    Tidak dinafikan, dalam diri setiap individu, baik kanak-kanak, remaja, dewasa maupun orang tua, masing-masing mereka mempunyai seseorang yang menjadi idola atau mungkin juga boleh disebut sebagai sang hero.

    Sosok figur atau idola itu sendiri –pada dasarnya- akan berubah mengikuti perubahan masa dan usian/ya. Ketika masih kecil, mungkin bapak dan ibu yang menjadi idola, karena memang belum mengenal “dunia luar”. Begitu tumbuh besar, mulai masuk dunia sekolah, lambat laun akan ia temukan idola baru bagi dirinya. Begitu beranjak remaja ia pun mungkin akan merubah idolanya, bisa jadi sang kekas lah idolanya. Demikian, mungkin disebabkan, adanya beberapa kelebihan yang pernah dimiliki sosok yang diidolakannya tadi menurun atau bahkan sirna ditelan masa, yang membuat ratingnya menurun di “dunia” nya.

    Kebanyakan remaja sekarang memang suka mengidolakan sosok dari sisi popularitas dan ketenaran serta kekayaan dan kehebatannya. Begitu yang dimiliki sirna, pupuslah gelarnya sebagai “idola”. Lantas adakah sang idola yang sejati, sosok yang bisa diidolakan dari awal sampai ahir hayat seseorang, yang bisa diidolakan dalam setiap ruang gerak kehidupan insan?

     Idola dan Uswatun Hasanah

    Dalam kamus Indonesia-Arab, Arab-Indonesia “Al Bisri”, kata uswatun berarti teladan atau panutan. Sedangkan hasanah, berarti baik. Berarti, uswatun hasanah adalah panutan atau teladan yang baik.
    Sementara idola, dalam kamus besar bahasa Indonesia, berarti orang yg dijadikan pujaan. So, uswatun hasanah dan idola mempunyai persamaan makna, yaitu sosok yang bisa dijadikan teladan atau panutan atau pujaan bagi orang lain. Seorang yang mampu menjelmakan ideal-ideal kepercayaan dan keyakinan pada orang lain terhadap dirinya, dan sangat berpengaruh pada kehidupan orang lain, baik secara kelompok maupun individu, ialah yang pantas disebut sebagai seorang figure atau idola.
    Sosok Idola Sejati
    Untuk mengetahui, siapa sebenarnya yang bisa dijadikan sebagai Sang Idola Sejati, dapat dikembalikan pada daya pengaruhnya terhadap masyarakat yang mengidolakannya dan masa atau waktu yang melukiskannya sebagai idola masyarakat, seberapa besar pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat dunia? Seberapa lama pengaruh dan sebutan namanya terdengar di masyarakat dunia?

    Sebenarnya, cukup bagi kita )muslimin( pernyataan Alqur’an atas ke-idola-an seorang sosok yang datang membawa lentera, menerangi alam semesta dengan keadilan dan kebenaran, menghapus gelapnya kebodohan akal dan hati yang menyesatkan. Dialah sosok yang semestinya dijadikan idola bagi seluruh penghuni alam semesta ini, kususnya bagi umat Islam. Dialah Muhammad Ibn Abdillah ibn Abd. Muthalib, yang telah dinyatakan oleh Tuhan semesta alam sebagai Sang Idola Sejata bagi seluruh umat manusia “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan (idola) yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah” (QS. Ahzab: 21)

    Mungkin suatu hal yang biasa, jika Muhammad Rasulullah saw dinyatakan oleh kaum muslimin sebagai sang idola, karena memang dia yang membawa ajaran yang dianut oleh mereka. Namun, jika pernyataan tersebut datang dari orang non muslim, itu baru suatu pengakuan yang luar biasa.

    Dalam sejarahnya, Muhammad sejak remaja telah mendapat julukan dari masyarakatnya -yang notabene kufur- dengan gelar Al amin (yg terpercaya). Suatu kepercayaan yang dating dari kafir Quraisy. Demikian itu karena ia terkenal sebagai orang yang tidak pernah berdusta sama sekali. Kejujurannya merupakan point tersendiri baginya dibanding dengan kejujuran tokoh atau figure atau idola lainnya.

    Dari kecil sampai penobatannya sebagai Rasul Allah, sama sekali tidak pernah tunduk pada patung-patung sesembahan masyarakat sekitarnya dan juga termasuk sesembahan keluarganya sendiri. Pun ia tidak pernah meneguk segala jenis minuman keras atau sarana lain yang memabukkan. Justeru setelah dinobatkan menjadi Rasul Allah, dialah orang pertama kali menyingkirkan sesembahan-sesembahan tersebut dan juga berbagai jenis sarana memabukkan dengan cara yang bijak. Hal tersebut digambarkan dalam Alqur’an tentang pengharaman khamr (segala yang memabukkan) yang berangsur-angsur selama empat kali tahapan.

    Di waktu dalam asuhan kakek dan pamannya, ia telah diajak berniaga ke luar negeri. Masa-masa tersebut, merupakan masa yang paling keras dan berat dalam hidupnya. Namun, ia hadapi semuanya dengan penuh kesabaran. Bahkan, demi membantu kelangsungan hidupnya, ia juga pernah mengembalakan kambing ternak milik saudagar-saudagar Mekah waktu itu. Dalam pengembalaan tersebut, secara tidak langsung, ia terdidik menjadi seorang pemimpin yang mampu bercengkrama secara langsung dengan semesta alam bebas.

    Jika dirunut dalam sejarah, mayoritas Anbiya’ wa Rusulullah adalah seorang pengembala. Di mana, di sana terdapat pendidikan awal bagaimana cara membawa umat ke depan ke arah yang benar.

    Sang Idola di Mata Non Muslim

    Dalam buku (the best seller), yang disusun pada tahun 1978 dan dicetak kembali pada 1992 dengan beberapa revisi nyata terhadap daftar urutan 100 tokoh dunia dan posisi masing-masing yang luar biasa, penulis buku menempatkan Nabi Muhammad saw dalam urutan teratas.

    Dalam buku “Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah” tersebut,
    yang ditulis oleh Michael H. Hart (seorang penulis terkenal berkebangsaan Amerika Serikat, lahir 28 April 1932; bekerja pada NASA, guru besar astronomi dan fisika untuk perguruan tinggi di Maryland, Amerika Serikat), menimbulkan suatu pertanyaan, bagaimana ia bisa menempatkan Nabi Muhammad saw pada urutan pertama yang utama?


    Sementara, di sana banyak sekali tokoh-tokod dunia yang sangat besar juga pengaruhnya terhadap kelangsungan hidup manusia, seperti Isaac Newton (Fisikawan, pencetus Teori Gravitasi umum, Hukum gerak), Siddhartha Gautama/Buddha (Pendiri agama Buddha), Kong Hu Cu (Pendiri agama Kong Hu Cu) , Santo Paulus (Penyebar ajaran Kristen), Nabi Musa (Nabi terbesar Yahudi), Martin Luther (Pendiri agama Protestan dan aliran Lutheran), Karl Heinrich Marx (Bapak Komunisme), Adam Smith (Ekonom, pelopor Kapitalisme) , Asoka (Raja India yang masuk dan mengembangkan agama Buddha), Santo Augustinus (Teolog Kristen awal), Yohanes Calvin (Tokoh Reformasi Gereja, pendiri Calvinisme) dan Zarathustra (Pendiri Zoroastrianisme).

    Dalam dunia politik, siasat dan filsafat, terpampang sederetan nama seperti Umar bin al-Khattab (Khalifah Rasulullah kedua, memperluas Daulah Khilafah Islamiyah), Paus Urbanus II (Penyeru Perang Salib), Mikhail Sergeyevich Gorbachev (Perdana Menteri Rusia yang mengakhiri Komunisme di Uni Soviet dan Eropa Timur), Joseph Stalin (Tokoh revolusioner dan penguasa Uni Soviet), John Fitzgerald Kennedy (Presiden AS yang mendirikan "Program Luar Angkasa Apollo”), Adolf Hitler (Penakluk, pemimpin Blok Poros dalam Perang Dunia II), Plato (Filsuf Yunani), Aristoteles (Filsuf Yunani yang berpengaruh) dan Werner Karl Heisenberg (Pencetus Prinsip Ketidakpastian),
    Di kalangan ilmuwan, juga ada Albert Einstein (Fisikawan, penemu Teori Relativitas), Louis Pasteur (Ilmuwan, penemu Pasteurisasi), Galileo Galilei (Astronom, secara akurat mengemukakan teori Heliosentris), Charles Robert Darwin (Biologis, mendeskripsikan teori Evolusi), Antoine Laurent Lavoisier (Bapak Kimia modern, Filsuf dan Ekonom), Orville Wright dan Wilbur Wright (Penemu Pesawat terbang), John Dalton (Kimiawan, Fisikawan, penemu Teori Atom, Hukum Tekanan Parsial (Hukum Dalton), Thomas Alva Edison (Penemu bola lampu dan Fonograf, dll), Antony van Leeuwenhoek (Ahli Mikroskop, mempelajari kehidupan mikroskopis), William Thomas Green Morton (Pelopor Anestesiologi), Guglielmo Marconi (Penemu Radio), Alexander Graham Bell (Penemu Telepon), Alexander Fleming (Penemu Penisilin, memajukan Bakteriologi, Imunologi dan Kemoterapi), Louis-Jacques-Mandé Daguerre (Penemu/pelopor Fotografi), William Harvey (Penemu sirkulasi darah), Gregor Johann Mendel (Penemu teori genetika), Nikolaus August Otto (Penemu mesin pembakaran 4 tak), Edward Jenner (Penemu vaksin cacar), Wilhelm Conrad Roentgen (Penemu sinar X), Johannes Kepler (Astronom penemu Hukum Kepler tentang pergerakan planet), Enrico Fermi (Salah satu tokoh abad atom, Bapak Bom Atom), Leonhard Euler (Fisikawan, Matematikawan, penemu Kalkulus Diferensial dan Integral serta Aljabar), Gregory Goodwin Pincus (Endokrinolog, menemukan pil KB).

    Semua deretan nama-nama terkenal tersebut di atas, oleh Michael H. Hart diletakkan pada urutan sesuai dengan besar-kecilnya pengaruh masing-masing terhadap kelangsungan hidup manusia di dunia ini, dan ternyata yang paling unggul adalah Nabi Muhammad saw. Kenapa?

    Michael H. Hart sangat kagum terhadap kepribadiannya. Ia yang berasal dari keluarga sederhana, mampu menegakkan dan menyebarkan salah satu dari agama-agama terbesar dunia, Agama Islam. Di mana pada masa itu ia (Nabi Muhammad saw) muncul sebagai seorang pemimpin yang berani, tulen, disiplin, rendah diri, tegas, dan efektif. Ada sekitar 14 abad yang silam wafatnya, tapi pengaruhnya masih tetap kuat dan mendalam serta berakar.

    Sebagian besar tokoh-tokoh yang dimuat dalam buku tersebut adalah orang-orang yang lahir dan dibesarkan di pusat-pusat peradaban manusia, berkebudayaan tinggi dan tempat berlakunya politik bangsa-bangsa. Namun, Muhammad ibn Abdillah lahir pada tahun 570/571 M, di kota Mekkah, di bagian selatan Jazirah Arab, suatu tempat yang waktu itu merupakan daerah yang paling terbelakang di dunia, jauh dari pusat perdagangan, seni maupun ilmu pengetahuan.

    Ia (Nabi Muhammad) menjadi yatim-piatu pada umur enam tahun, dibesarkan dalam situasi yang sederhana. Selain itu, dalam beberapa literature Islam, Nabi Muhamnmad adalah seorang yang buta huruf (ummy). Keadaan ekonominya baru mulai meningkat pada umur 25 tahun setelah menikah dengan seorang janda kaya raya (Khadijah Al Kubra).

    Umumnya, bangsa Arab pada usia-usia mendekati 40 tahun, mereka mulai rajin menyembah berhala yang berpusat di ka’bah. Tatkala berusia 40 tahun, Muhammad bin Abdillah ini sering mimpi aneh yang menyebabkan beliau suka ‘uzlah (menyepi) di gua khira’. Setelah beberapa kali ‘uzlah di sana dengan beberapa peristiwa yang dihadapinya, beliau menemukan suatu keyakinan bahwa Tuhan Yang Maha Esa menyampaikan sesuatu (wahyu) kepadanya dan memilihnya untuk menjadi penyebar kepercayaan yang benar (Islam). Setelah menerima mandate dari Allah swt dan dinobatkan menjadi RasulNya, mulailah Muhammad saw sang Nabi menjalankan perintahNya untuk menyebarkan misi dakwah Islam dengan sembunyi-sembunyi. Selama kurang-lebih tiga tahun Muhammad menyebarkan agama baru ini (Islam) terbatas kepada kawan-kawan terdekat dan keluarganya.

    Pada sekitar tahun 613M baginda (berusia + 43 tahun), beliau mulai berani tampil di depan umum menyebarkan ajaran baru yang dibawanya (Islam). Meskipun banyak bahaya yang mengancam, dakwah demi dakwah dapat dijalaninya dengan penuh keyakinan dan ketenangan. Pada ahirnya, karena tekanan-tekanan dari orang yang tidak menerima munculnya ajaran baru tadi semakin parah, menyebabkan beliau bersama pengikutnya berhijrah ke tempat yang dianggap lebih aman, yakni Yatsrib (sekarang Madinah Almunawwarah).

    Peristiwa hijrah tersebut merupakan titik penting bagi kehidupan Nabi. Di Mekkah dengan susah payah berdakwah hanya memperoleh pengikut yang relative sedikit. Saat hijrah ke Madinah pengikutnya semakin bertambah, sehingga dalam tempo yang cepat beliau dapat memperoleh pengaruh yang menjadikannya seorang pemegang kendali kekuasaan yang disegani, baik oleh pengikut ajaarannya sendiri maupun kalangan non muslim.

    Pada tahun-tahun berikutnya, dengan semangat juang dan keyakinan akan pertolongan Allah, baginda Nabi bersama para Sahabatnya mampu melebarkan sayap kekuasaannya, sampai ke kerajaan Persia, Mesopotamia, Syria, dan Palestina. Hingga ahirnya beliau wafat pada sekitar tahun 633/634M setelah beberapa hari menerima wahyu terahir “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa[ karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Al Maidah: 3).

    Setelah wafat, perjuangan beliau pun terus dilanjutkan oleh para generasinya yang sangat gigih dan berani. Dimulai dari khalifah pertama Abu Bakar Ash Shidiq, kemudian Umar bin Alkhaththab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib, sampai Umar ibn Abd. Aziz dan sampai sekarang pun perjuangan itu masih tetap menyala dan berkobar.

    Dari kisah sejarah kehidupan dan perjuangannya tersebut, serta pengaruhnya yang tetap eksis dengan kuat sampai sekarang, Michael H. Hart memosisikan Nabi Muhammad saw. sebagai manusia yang nomer satu paling hebat dan paling besar pengaruhnya di muka bumi ini.

    Jika diukur dari jumlah banyaknya pemeluk, Agama Nasrani (Kristen) dua kali lipat besarnya dari pemeluk Agama Islam. The Pew Forum on Religion and Public Life menyodorkan data terbarunya bahwa jumlah umat Islam sekarang ada 1,57 milyar orang. Data jumlah Muslim yang terbaru dari sumber lain menunjukkan bahwa jumlah umat Islam telah mencapai angka 1,82 miliar. Sementara sumber CIA (Central Intelligence Agency) Amerika mencatat jumlah Muslimsebanyak 1,634,948,648 dari total penduduk dunia 6,780,584,602. Dengan rata-rata pertumbuhan penduduk Muslim 2,9% dibandingkan angka rata-rata pertambahan penduduk dunia 2,3% per tahun.

    Dari jumlah itu, 2/3 Muslim, tinggal di 10 negara. Indonesia -yang disebut dalam laporan itu sebagai negara yang sangat toleran kendati Muslim dominan- disebut sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia. Jumlah Muslim di Indonesia adalah sebesar 203 juta atau 13% dari seluruh penduduk Muslim dunia. Sebanyak 60% jumlah Muslim dunia tiggal di kawasan Asia, bukan di Timur Tengah, tempat asal ajaran agama ini.

    Eropa disebut sebagai negara yang pertumbuhan jumlah penduduk Muslimnya sangat cepat. Kini benua itu menjadi rumah bagi 38 juta Muslim, atau 5% dari seluruh populasi. Jumlah penduduk Muslim di Jerman lebih kurang 4 juta orang, hampir sama dengan jumlah gabungan Muslim di Amerika Utara dan Selatan. Prancis dalam laporan itu memiliki jumlah Muslim paling sedikit di Eropa, namun secara prosentase adalah tertinggi.

    Di Benua Amerika, sebanyak 4,6 juta Muslim tinggal di sana dan hampir separuh dari jumlah itu ada di Amerika Serikat. Sedang di Kanada jumlah Muslimnya mencapai 700 ribu jiwa, atau 2% dari seluruh populasi.

    Angka-angka pertumbuhan spektakuler ini bisa pula dilihat dalam perjalanan waktu sebagai berikut. Pada tahun 1900, perbandingan antara umat Kristen dan Muslim adalah 26.9% : 12.4%. Pada tahun 1980, 30%:16.5%. Pada tahun 2000, 29.9%:19.2%, dan diprediksikan pada tahun bisa menjadi 25% umat Kristen dan 30% umat Islam.

    Dari sini timbul pertanyaan, apa alasan Michael H. Hart menempatkan Nabi Muhammad lebih tinggi dari Nabi Isa dalam urutan di bukunya tersebut?.Ada dua alasan pokok yang menjadi pegangan Michael H. Hart: Pertama, Nabi Muhammad memainkan peranan jauh lebih penting dalam pengembangan Islam dibanding peran Nabi Isa terhadap Agama Nasrani, karena St. Paul lah sebagai penyebar utama teologi Kristiani dan juga sebagai penulis sebagian besar Perjanjian Lama.

    Kedua, Muhammad bukan saja bertanggung jawab terhadap teologi Islam, tapi sekaligus \bertanggungjawab terhadap pokok-pokok etika dan moralnya. Ditambah pula dia sebagai penyampai Kitab Suci Al-Quran dari Allah. Di mana sebagian besar dari wahyu ini disalin dengan penuh kesungguhan pada masa Nabi Muhammad masih hidup dan kemudian dihimpun oleh sahabat-sahabatnya dalam bentuk yang lebih kukuh dan akurat setelah dia wafat.

    Dengan demikian Al-Quran berkait erat dengan pandangan-pandangan Muhammad dan ajaran-ajarannya, kerana dia senantiasa bersandar pada wahyu Tuhan. Sebaliknya, tidak ada satu pun dari kumpulan kitab suci yang begitu terperinci dari ajaran-ajaran Isa bin Maryam yang masih dapat dijumpai pada masa sekarang, melainkan sudah dirubah oleh “tangan-tangan” tertentu..

    Jika diukur pada sudut agama semata, tampak pengaruh Muhammad setara dengan Isa dalam sejarah kemanusiaan. Namun, jika diukur lebih jauh dari itu, Muhammad memiliki nilai plus dibanding dengan Isa. Muhammad bukan semata-mata pemimpin agama, tetapi juga pemimpin urusan duniawi.
    Fakta membuktikan bahwa beliau sebagai pendorong yang kuat terhadap gerakan penaklukan yang dilakukan bangsa Arab. Pengaruh kepemimpinan politiknya berada dalam posisi paling depan sepanjang waktu.

    Satu-satunya kemiripan dalam hal penaklukan dalam sejarah manusia adalah penaklukan yang dilakukan Jengis Khan. Namun, penaklukan ini, walaupun lebih luas jangkauannya ketimbang apa yang dilakukan bangsa Arab, tidaklah bisa membuktikan kemapanannya, dan kini daerah yang diduduki oleh bangsa Mongol hanyalah wilayah yang sama dengan sebelum masa Jengis Khan

    Ini jelas beda dengan penaklukan yang dilakukan oleh bangsa Arab yang membentang dari Irak hingga Maroko. Terbentang rantai bangsa Arab yang bersatu, bukan semata berkat anutan Agama Islam tapi juga dari bahasa Arabnya, sejarah dan kebudayaannya. Posisi sentral Al-Quran di kalangan kaum Muslimin dan tertulisnya dalam bahasa Arab, yang merupakan sebab mengapa bahasa Arab tidak terpecah-pecah ke dalam dialek-dialek yang berantarakan.

    Jadi, dapatlah kita saksikan, penaklukan yang dilakukan bangsa Arab, terus memainkan peranan penting dalam sejarah umat manusia hingga saat ini. Dari segi inilah Michael H. Hart menilai adanya kombinasi tak terbandingkan antara sisi agama dan sisi duniawi yang melekat pada pengaruh diri Nabi Muhammad saw. Di mana dengan alasan tersebutlah Michael H. Hart menganggap Muhammad bin Abdillah, Nabi terahir umat Islam adalah manusia yang paling berpengaruh dalam sejarah manusia.
    Dari sini, bisa kita katakan bahwa Nabi Muhammad saw adalah Sang Idola Sejati bagi kita kaum muslimin dan bagi orang-orang non-muslim yang mengidolakan. Baik untuk masa sekarang maupun masa depan yang akan datang, sosok baginda Nabi Muhammad saw sangat tepat dijadikan idola. Dikatakan idola karena memang pantas dijadikan panutan dan teladan dalam segala hal. Dikatakan sejati, karena pengaruhnya seolah melekat erat dan abadi dalam jiwa masing-masing orang yang mengidolakan. Dengan menelaah dan mempelajari perjalanan dan perjuangan hidup beliau, dari awal sampai ahir hayatnya, kita akan membuktikan sosok idola sejati dalam dirinya. Wallahu a’lamu bishshowab.
    Refrensi
    1. Armstrong, Karen. Muhammad, Prophet for Our Time. Dalam terjemahan bahasa Indonesia oleh Yuliani Liputo. Cet. II, November 2007. PT Mizan Pustaka.
    2. The 100 (buku), dalam Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, www.ensiklopedia.com atau www.wikipedia.com
    3. Nabi Muhammad saw dalam Bukunya Michael H. Hart. Dalam blog Silent Knight.
    4. Michael H. hart, dalam Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, www.ensiklopedia.com atau www.wikipedia.com.
    5. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
    6. Kamus Bahasa Arab-Indonesia, Indonesia-arab, AlBISRI.


    more
  • Teks Lengkap Pidato Presiden Ahmadinejad

    Teks Lengkap Pidato Presiden Ahmadinejad

    pada Sidang Majlis Umum PBB ke-64


    Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad dalam sidang Majlis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) ke-64 di Markas Besar PBB menyampaikan pidato yang membahas tentang kondisi umum di dunia saat ini। Dalam pidatonya Ahmadinejad mengajukan sejumlah prakarsa untuk memperbaiki kondisi yang ada.Berikut ini adalah teks lengkap pidato Presiden Ahmadinejad;


    Bismillahirrahmanirrahim

    Alhamdulillah rabbil ‘alamin. Wasshalatu wassalamu ‘ala sayyidina wanabiyyina Muhammad wa alihi al-thahirin wa shahbihi al-muntajabin. Allahumma ‘ajjil liwaliyyikal faraja wal ‘afiata wan nashr. Waj'alna min khairi ansharihi wa a'wanih walmustasyhadina baina yadaih.


    Bapak ketua, rekan-rekan yang terhormat; bapak dan ibu


    Saya mengucapkan syukur kepada Allah yang Maha Besar atas kesempatan hadir kembali di forum penting dunia ini। Selama empat tahun lalu saya telah berbicara kepada kalian mengenai problem utama dunia, sebab dan faktor-faktor asli munculnya problem ini, ketangguhannya dan pentingnya meninjau kembali pemikiran dan perbuatan para pemilik kekuataan sekaligus solusinya.


    Ada dua aliran pemikiran yang saling bertentangan। Pertama, berdasarkan prinsip mendahulukan kepentingan materinya atas orang lain. Demi menguasai dunia dan memaksakan kehendaknya terhadap bangsa-bangsa lain mereka memperluas ketidakadilan dan kezaliman, kemiskinan dan penderitaan, agresi dan penipuan. Hasil dari cara pandang ini menggambarkan keputusasaan dan masa depan yang kelam kepada manusia.


    Kedua, berdasarkan prinsip keimanan kepada Allah yang Maha Esa dan mengikuti ajaran-ajaran para nabi ilahi। Aliran pemikiran ini menginginkan terciptanya dunia yang penuh dengan rasa aman, bebas, sejahtera, perdamaian yang berkelanjutan berdasarkan keadilan dan spiritual bagi seluruh umat manusia dengan tetap menghormati kemuliaan manusia dan cinta kepada sesama. Sebuah aksi, yang menghormati setiap manusia, bangsa, budaya tradisional yang tak ternilai, kebangsaan dan kemanusiaan, yang menuntut dihapuskannya diskriminasi dari dunia dan kesetaraan semua di hadapan hukum yang berdasarkan keadilan dalam memanfaatkan segala fasilitas, kesempatan belajar, kesempurnaan manusia dan kemajuan. Cara pandang ini berusaha mewujudkan masa depan penuh harapan.


    Saya berbicara tentang mendesaknya perubahan mendasar dalam cara pandang terhadap dunia, manusia dan pentingnya menciptakan sistem yang adil dan insan yang baru demi terciptanya esok yang cemerlang।


    Saudara-saudara dan rekan-rekan sejawat।


    Hari ini, sebagai kelanjutan dari pembicaraan saya yang dahulu, saya ingin menjelaskan beberapa poin tentang pelbagi dimensi perubahan yang harus diwujudkan.

    Poin pertama


    Situasi yang menguasai dunia saat ini jelas tidak mungkin dapat dilanjutkan. Kondisi sepihak dan tidak diidamkan saat ini bertentangan dengan fitrah manusia dan bahkan bertentangan dengan tujuan penciptaan dunia dan manusia. Kini tidak mungkin lagi menciptakan kekayaan semu uang kertas dan menyuntik kekayaan tidak riil bernilai puluhan trilyun dolar kepada ekonomi dunia.

    Setelah menciptakan defisit anggaran luar biasa, inflasi, problem ekonomi dan sosial, apa yang dihadapi ini hendak dialihkan kepada negara-negara lain, bahkan berusaha memindahkan kekayaan negara-negara lain kepada ekonomi negara-negara tertentu.

    Mesin ekonomi kapitalis, kendali yang tercerai-berai, dengan sistem tidak adil telah berada di ujung jalan, tidak dapat दीपाkai lagi dan tidak mampu mempertahankan keseimbangannya yang hanya memiliki satu sisi।


    Periode pemaksaan ide kapitalisme yang tak berperasaan, pemaksaan selera dan animo satu kelompok khusus kepada masyarakat internasional, ekspansi hegemoni terhadap dunia dengan nama globalisasi dan era kekaisaran, telah berakhir. Masa penghinaan terhadap bangsa-bangsa dan pemaksaan politik standar ganda sudah tamat.

    Bila dikatakan keberhasilan sebagian negara merealisasikan keinginannya sebagai satu-satunya tolok ukur ada atau tidak adanya kebebasan dan demokrasi; berada di bawah bendera kebebasan dengan melakukan segala penipuan dan ancaman terburuk dicitrakan sebagai demokrasi dan diktator dianggap demokrat; semua ini jelas buruk dan tidak memiliki legitimasi। Sudah bukan zamannya lagi sebagian menjadikan dirinya sebagai devinisi demokrasi dan kebebasan, menganggap dirinya sebagai tolok ukurnya dan saat melanggar, mereka meletakkan dirinya sebagai hakim dan eksekutornya. Sementara pada saat yang sama mereka juga memerangi negara-negara yang berdasarkan demokrasi hakiki.


    Namun penyebaran kebebasan global dan kesadaran bangsa-bangsa di dunia tidak akan membiarkan terus watak tidak benar ini. Dengan alasan inilah mayoritas bangsa-bangsa, termasuk rakyat Amerika menanti perubahan luas, dalam dan riil. Itulah mengapa mereka menyambut baik slogan perubahan dan akan terus menyambutnya.

    Siapa yang dapat menggambarkan kemungkinan berlanjutnya pemaksaan politik tidak manusiawi di Palestina Bertentangan dengan segala tolok ukur kemanusiaan, mereka mengusir satu bangsa dari rumah-rumah mereka secara paksa di bawah todongan senjata dan propaganda bohong selama 60 tahun।


    Mereka menyerang rakyat Palestina dengan segala cara tidak manusiawi dan peluru kendali, bahkan senjata terlarang। Sebaliknya, mereka bahkan merampas hak rakyat Palestina untuk membela diri.


    Lebih aneh lagi, di hadapan ketercengangan masyarakat internasional, mereka malah menyebut agresor dan penjajah sebagai pihak yang "cintai damai" dan "benar", sementara rakyat yang terzalimi disebut "teroris"।


    Bagaimana mungkin kejahatan para penjajah terhadap anak-anak dan wanita, perusakan tempat-tempat tinggal, tanah pertanian, sekolah-sekolah dan rumah-rumah sakit mendapat perlindungan mutlak sebagian negara, sementara para pria dan wanita tertindas yang dianggap bersalah hanya dikarenakan membela rumah dan tanah airnya berada di bawah blokade bahan pangan, air, obat-obatan dan pembersihan etnis। Bahkan diupayakan untuk mencegah rekonstruksi bangunan-bangunan mereka yang rusak akibat agresi brutal 22 hari rezim Zionis Israel, padahal musim dingin akan tiba. Para agresor dan pendukungnya meneriakkan slogan membela hak asasi manusia.


    Sementara pada saat yang sama memanfaatkan slogan ini guna menekan pihak lain। Kini tidak dapat lagi diterima kelompok minoritas dengan jaringan rumit disertai desain yang tidak manusiawi menguasai ekonomi, politik dan budaya dunia. Mereka menerapkan perbudakan modern dan menjadikan martabat seluruh bangsa dunia, bahkan Eropa dan Amerika sebagai korban ketamakan rasialisme.


    Tidak dapat diterima bila sebagian yang berasal dari ribuan kilometer jauhnya dari kawasan Timur Tengah, melakukan intervensi militer yang mengakibatkan terjadinya pembunuhan, perang, teror, ancaman dan agresi। Namun sensitifitas bangsa-bangsa di kawasan akan nasib, keamanan nasionalnya, teriakan protes terhadap ketidakadilan, agresi dan dukungan mereka kepada masyarakat sebangsa dan seagama yang tertindas disebut sebagai aksi perlawanan terhadap perdamaian dan campur tangan urusan dalam negeri negara lain. Perhatikan dengan baik kondisi yang terjadi di Irak dan Afganistan!


    Kini, tidak bisa lagi melakukan pendudukan militer terhadap satu negara dengan slogan melawan terorisme dan narkotika, sementara produksi narkotika menjadi berkali lipat, wilayah terorisme menjadi lebih luas, ribuan orang tak berdosa tewas, cidera dan mengungsi, infrastruktur hancur dan keamanan regional terancam। Lucunya, para pelaku utama tragedi kemanusiaan ini malah terus menuduh pihak lain sebagai pihak yang harus bertanggung jawab.


    Kini, tidak bisa lagi meneriakkan slogan persahabatan dan solidaritas kepada bangsa-bangsa dan bersamaan dengan itu mereka memperluas pangkalan-pangkalan militer di dunia, termasuk Amerika Latin।


    Kondisi yang ada tidak dapat dilanjutkan. Kini tidak mungkin logika militerisme mampu memajukan politik ekspasi dan anti kemanusiaan. Logika kekuatan dan ancaman akan memunculkan dampak yang lebih buruk dan menambah masalah yang telah ada.

    Tidak dapat diterima bila anggaran belanja militer sebagian negara mencapai beberapa kali lipat dari bujet militer seluruh negara di dunia; ekspor senjata yang pertahunnya mencapai ratusan miliar dolar; penyimpanan senjata kimia, biologi dan nuklir; pembukaan pangkalan militer dan pengerahan pasukan di pelbagai penjuru dunia; namun di saat yang sama mereka masih menuduh pihak lain melakukan politik militerisme। Mereka berusaha menghalangi kemajuan pengetahuan seluruh bangsa di dunia dengan menyalahgunakan fasilitas dunia dan dengan mengangkat slogan-slogan bohong diantaranya slogan melawan perlombaan senjata.


    Tidak dapat diterima bila Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan Dewan Keamanan PBB yang semestinya berperan mewakili seluruh bangsa dan negara dan pengambilan keputusannya berdasarkan sistem paling demokrasi ternyata justeru berada di bawah kendali dan pengaruh segelintir negara dan hanya melayani kepentingan mereka.

    Pada prinsipnya, di dunia yang pemikiran, budaya dan opini publik menjadi faktor penentu, kondisi seperti ini tak bisa dipertahankan। Harus ada tindakan nyata untuk melakukan perubahan yang mendasar.


    Poin कडुआ


    Perubahan harus dilakukan di dua ranah; ranah teori dan ranah praktis dalam struktur dan metode secara mendasar. Tidak mungkin mengubah kondisi yang ada dan menciptakan dunia yang ideal dengan prinsip pemikiran dan metode yang menjadi penyebab utama semua problem masyarakat manusia.


    Pemikiran Liberalisme dan Kapitalisme yang menghegemoni dunia, yang telah memisahkan manusia dari akhlak dan "langit", bukan hanya tidak membawa kebahagiaan kepada umat manusia, tapi malah menjadi faktor kesengsaraan termasuk perang, kemiskinan dan penderitaan। Semua menyaksikan bagaimana struktur ekonomi timpang yang berada di bawah pengawasan kebijakan politik menggerus kepentingan bangsa-bangsa demi keuntungan sejumlah pemodal tak bermoral.


    Struktur politik dan ekonomi pasca Perang Dunia II yang dibangun dengan niat hegemoni dunia tidak mampu menjamin keadilan dan keamanan yang berkelanjutan। Para penguasa yang hatinya tidak pernah bergetar dengan cinta kepada manusia, bakal mengorbankan ide keadilan dalam dirinya. Mereka tidak pernah memberikan hadiah perdamaian dan persahabatan kepada umat manusia.


    Sebagaimana Marxisme telah tumbang dan hanya dapat ditemukan dalam sejarah, dengan pertolongan Allah, Kapitalisme juga akan bernasib sama। Karena berdasarkan sunnah ilahi, yang disebut Al-Quran sebagai prinsip, kebatilan bak melukis di atas air, bakal lenyap dan hanya yang memberikan manfaat kepada manusia akan tetap dan langgeng. Semua harus waspada betapa tujuan imperialisme, diskriminasi dan aksi tak manusiawi semata-mata tidak dapat ditemukan hanya dengan mengubah slogan dan dengan paket usulan baru.


    Dunia membutuhkan perubahan mendasar dan semua harus saling bekerjasama agar perubahaan terjadi di jalur yang benar। Di bawah perubahaan mendasar ini tidak boleh ada pengecualian baik pribadi maupun negara dan tidak ada yang lebih dibandingkan yang lain. Tidak boleh terjadi ada pemaksaan keinginan hanya dengan mengklaim dirinya sebagai pemimpin dunia


    Poin Ketiga।


    Penyebab utama segala problema masyarakat internasional adalah menjauhnya sebagian penguasa dari moral, nilai-nilai kemanusiaan dan ajaran para nabi ilahi। Patut disayangkan dalam mayoritas hubungan utama dunia, cinta, pengorbanan demi keselamatan dan kebahagiaan orang lain, penekanan terhadap keadilan dan kehormatan manusia telah diambil alih oleh egoisme, kerakusan yang tidak pernah puas dan kenikmatan individu yang tak terbatas.


    Penyembahan kepada Allah yang Esa telah diserahkan kepada penyembahan diri, bahkan sebagian malah meletakkan dirinya pada posisi Tuhan। Tanpa memiliki kelayakan manusiawi mereka bersikeras memaksakan apa yang dipahami dan diinginkannya kepada dunia. Kebohongan telah mengambil tempat kebenaran, kemunafikan di tempat kejujuran dan egoisme menggantikan pengorbanan.


    Tipu muslihat dalam berinteraksi disebut kecakapan dan diplomasi। Penjarahan kekayaan negara lain disebut pembangunan dan pengembangan, penjajahan tanah air bangsa lain diistilahkan pemberian hadiah kebebasan dan demokrasi, dan penindasan bangsa lemah dianggap membela hak asasi manusia.


    Saudara-saudara dan rekan-rekan yang terhormat!


    Menyelesaikan masalah dunia dan menciptakan keadilan dan perdamaian hanya akan terwujud dengan tekad dan solidaritas seluruh bangsa dan negara di dunia। Periode dua kutub yang berasal dari sistem hegemoni dan kekuasaan beberapa negara atas dunia telah berakhir.


    Hari ini kita harus bangkit dengan komitmen bersama menghadapi kondisi yang ada, menindaklanjuti perubahan secara serius dan berusaha dalam partisipasi dan perjuangan bersama agar kita semua dapat kembali pada nilai-nilai akhlak, manusiawi dan fitrah।


    Para nabi ilahi dan orang-orang saleh diutus ke dunia untuk mengenalkan hakikat manusia dan tanggung jawab individu dan sosial manusia। Kesucian, iman kepada Allah yang Esa, Hari Perhitungan, penerapan keadilan di dunia dan akhirat, pencarian kebahagiaan hakiki dalam kebahagiaan orang lain menggantikan kedengkian dan egoisme, dan melayani orang lain mengambil tempat penguasaan atas orang lain berada dalam puncak ajaran para nabi ilahi dari Nabi Adam, Nuh hingga Ibrahim, Musa, Isa dan Rasulullah Muhammad Saw, penutup silsilah para nabi.


    Mereka semua diutus untuk mencegah terjadinya perang, melenyapkan diskriminasi dan kemiskinan, memberantas kebodohan dan menciptakan kemakmuran bagi seluruh umat manusia। Bila pemikiran "penantian" pemerintahan segala kebaikan dan pemerintahan saleh menjadi pemikiran global dan kita semua berusaha demi kebahagiaan seluruh dunia, saat itu harapan akan perubahan menjadi lebih realistis dan lebih berkembang.


    Poin कीम्पत



    Menurut saya ada beberapa agenda penting di hadapan kita. Sekjen PBB dan Ketua Majelis Umum PBB dapat menyusun program berdasarkan agenda tersebut dan menjadi pelopor dalam mengambil langkah-langkah penting di jalan ini.

    1. Perubahan struktur Perserikatan Bangsa Bangsa dan mengubahnya menjadi satu lembaga kekinian, memasyarakat, netral, adil, berpengaruh dalam hubungan internasional, perubahan struktur Dewan Keamanan, penghapusan keistimewaan diskriminasi hak veto, pemberian segera dan secara penuh hak-hak rakyat Palestina dengan menyelenggarakan referendum bebas dan menjadi sarana bagi kehidupan harmonis antara umat Islam, Kristen dan Yahudi di Palestina dan menghentikan intervensi di Irak, Afganistan, Timur Tengah, Afrika, Amerika Latin, Asia dan Eropa.


    Pemerintah kafir dapat diterima tapi tidak untuk pemerintah zalim। Ini adalah ucapan Nabi Muhammad Saw. Kezaliman dan pelanggaran HAM di Palestina seperti berlanjutnya pengusiran warga Palestina pemilik asli tanah air Palestina yang tinggal di Baitul Maqdis, perusakan rumah-rumah oleh penjajah Al-Quds, sementara di Afganistan dan Pakistan yang serupa dilakukan lewat pengeboman udara dan di penjara Guantanamo yang patut disesalkan ternyata hingga kini belum ditutup. Belum lagi penjara-penjara rahasia di Eropa.


    Berlanjutnya kondisi saat ini mengakibatkan semakin bertambahnya kedengkian dan kekerasan। Kezaliman dan agresi harus dicegah. Patut disesalkan, bagaimana laporan-laporan resmi terkait aksi-aksi brutal rezim Zionis Israel di Jalur Gaza tidak dipublikasikan secara lengkap. Sekjen PBB yang terhormat punya kewajiban berat yang harus dilakukan. Masyarakat internasional sudah tidak sabar menanti para agresor Gaza dan pembantai rakyat lemah diadili dan dijatuhi hukuman.


    2। Perubahan struktur ekonomi berdasarkan hubungan ekonomi yang etis dan manusiawi di dunia demi melayani kesempurnaan manusia berlandaskan keadilan yang kongkret. Hubungan ekonomi yang mampu mengaktualkan potensi dan kemampuan bangsa-bangsa, memberi hadiah kesejahteraan kepada seluruh umat manusia dan menjamin kehidupan generasi mendatang.


    3। Perubahan hubungan politik internasional, membangun hubungan berdasarkan perdamian dan persahabatan yang berkelanjutan, mencerabut sampai ke akar-akarnya perlombaan senjata, mengakhiri politik destruktif, melucuti senjata nuklir, kimia, dan biologi, dan mempersiapkan sarana bagi pemanfaatan teknologi modern dan damai demi kemajuan umat manusia.


    4. Perubahan struktur budaya, penghormatan kepada adat-istiadat dan tradisi bangsa-bangsa, menyebarkan akhlak, spiritual dan memperkuat sendi-sendi keluarga yang hangat, langgeng dan bahagia sebagai tiang penyangga masyarakat yang bahagia.

    5। Perhatian global terhadap upaya perlindungan lingkungan hidup manusia dan menjaga undang-undang dan hukum internasional guna mencegah kerusakan kekayaan alam yang tak dapat diperbaharui.


    Poin कलिमा


    Bangsa Iran pasca pemilu presiden yang meriah dan benar-benar bebas telah menandai babak baru kemajuan nasional dan interaksi luas dengan dunia, dan dengan suara mayoritas menyerahkan tanggung jawab berat di pundak saya। Di sini saya mengumumkan kesiapan bangsa Iran yang besar, pencipta peradaban dan negara Republik Islam Iran sebagai satu dari pemerintah maju dunia yang paling demokratis untuk ikut secara aktif dalam sebuah program yang adil dan berdasarkan prinsip saling menghormati demi menghilangkan kekhawatiran dan problema umat manusia dengan memanfaatkan segala kapasitas budaya, politik dan ekonominya.


    Bangsa Iran, pencipta budaya termasuk korban terbesar terorisme. Di dekade pertama revolusinya yang sudah berumur tiga puluh tahun, Iran mampu menghalau invasi luas militer. Bangsa kami selalu menjadi sasaran kebencian pihak-pihak yang suatu hari mendukung agresi Saddam ke Iran dan saat memanfaatkan senjata kimia, sementara di hari lainnya mereka mengerahkan pasukan ke Irak dengan alasan ingin melenyapkan kejahatannya.

    Bangsa Iran menginginkan dibangunnya dunia yang penuh dengan keindahan dan kasih sayang bagi setiap bangsa dan seluruh umat manusia। Bangsa ini mengumumkan siap melestarikan perdamaian dan keamanan bagi seluruh bangsa berdasarkan keadilan, spiritualitas dan kehormatan manusia di samping upaya pembelaan dengan segenap kekuatan atas hak-hak legalnya.


    Demi terealisasinya semua tujuan ini, bangsa kami siap menyambut hangat tangan yang diulurkan dengan jujur। Tidak ada bangsa yang merasa tidak membutuhkan perubahan dalam melalui jalan kesempurnaan ini. Kami menyambut baik perubahan riil dan manusiawi, dan siap berperan serta dalam perubahan dunia yang mendasar.


    Berdasarkan hal ini saya menekankan, Satu-satunya jalan keselamatan adalah kembali pada tauhid dan keadilan. Ini harapan dan kesempatan terbesar di setiap masa dan generasi. Tanpa iman kepada Allah, komitmen kepada pelaksanaan keadilan dan melawan ketidakadilan dan diskriminasi, sistem dunia tidak akan terbentuk.

    Manusia adalah inti sistem keberadaan। Ciri khas manusia ada pada sisi kemanusiaannya. Hakikat inilah yang menuntut keadilan, kesucian, cinta, ilmu, makrifat dan seluruh kesempurnaan lainnya. Harus ada dukungan dan kesempatan bagi setiap manusia untuk meraih nilai-nilai kemanusiaan ini. Menghapus satu dari dimensi hakikat ini sama artinya dengan mennghapus kemanusiaan.


    Ini adalah unsur kolektif yang mengikat seluruh umat manusia dan membentuk pondasi perdamaian, keamanan dan persahabatan. Agama-agama ilahi memperhatikan seluruh dimensi kehidupan manusia termasuk penghambaan kepada Allah, akhlak, keadilan, melawan kezaliman dan berusaha menciptakan pemerintahan yang adil dan saleh. Nabi Ibrahim as adalah penyeru tauhid di hadapan Namrud, Nabi Musa as di hadapan Firaun dan Nabi Isa serta Nabi Muhammad saw berdiri kokoh menghadapi orang-orang zalim di masanya. Sikap tegar mereka sampai pada tahapan diancam mati dan diusir dari negerinya. Tanpa keteguhan dan protes, ketidakadilan tidak akan tercerabut dari dunia.

    Poin
    Terahir

    Rekan-rekan dan saudara-saudara yang tercinta।


    Dunia saat ini tengah mengalami perubahan. Sesuai janji Allah kepada manusia, nasibnya dibangun berdasarkan kehidupan tayyibah dan manusiawi. Akan tiba suatu masa di mana keadilan menyeluruh dan global dan setiap manusia akan dihormati dan dimuliakan. Pada saat itu jalan kesempurnaan spiritual manusia akan terbuka dan perjalanannya menuju Allah dan manifestasi asma' Allah bakal terwujud. Manusia harus sampai pada satu titik di mana simbol ilmu dan hikmat, rahmat dan belas kasih, keadilan, kekuasaan dan kreativitas, kedermawanan dan kemurahan semuanya adalah Allah.


    Semua ini bakal terwujud di bawah pemerintahan manusia sempurna, insan ilahi yang dipersiapkan untuk akhir zaman, keturunan Rasulullah saw; yakni Imam Mahdi (af)। Beliau akan datang untuk merealisasikan tugas besar dunia dengan diiringi Nabi Isa bin Maryam as dan manusia-manusia suci lainnya. Inilah pemikiran "penantian". Penantian kepemimpinan segala kebaikan dan pemerintahan saleh. Sebuah pemikiran global, fitrah dan sumber harapan bangsa-bangsa akan perubahan dunia.


    Dengan bantuan manusia-manusia mukmin dan saleh mereka akan mewujudkan segala umat manusia sepanjang sejarah terkait kebebasan, kesempurnaan, kemajuan, keamanan, ketenangan, perdamaian dan keindahan. Mereka akan datang untuk memberangus perang dan agresi dan menghadiahkan segala ilmu, spiritualitas dan persahabatan kepada dunia. Benar, benar. Masa depan manusia yang cemerlang akan tiba.

    Saudara-saudara, mari kita nantikan periode indah itu dan dalam komitmen bersama kita turut memberikan sumbangsih yang selayaknya guna mempersiapkan sarana demi terciptanya masa depan ini।


    Hidup cinta dan spiritual...


    Hidup perdamaian dan keamanan...


    Hidup keadilan dan kebebasan...


    Terima kasih kepada seluruh hadirin।


    Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

    more