• BIDADARIKU …. DI MANAKAH ENGKAU?

    by: Afy Fuady El Lasemy


    Bidadariku…...
    Masihkah Engkau menungguku...? Menunggu.…..
    Sedikit orang menganggap
    Itu hal yang 'istimewa'
    agiku…menunggu adalah hal istimewa
    Karena banyak manfaat yang bisa dikerjakan
    Membaca, menulis, diskusi ringan, dan lainnya
    Menunggu bisa juga dimanfaatkan untuk mengagungkan-Nya
    Melihat fenomena kehidupan
    Di sekitar tempat menunggu
    Atau sekadar merenungi kembali
    Hal yang telah terlewati
    Bukan berarti melamun terus
    Sampai bengong alias ngayal
    Dengan pikiran kosong
    Karena itu justru berbahaya
    Bisa mengundang makhluk dari 'dunia lain' masuk ke dalam jiwa
    Banyak hal lain yang bisa kita lakukan saat menunggu
    Percayalah bahwa tak selamanya sendiri itu perih
    Di masa penantian, kita sebenarnya bisa lebih produktif
    Mumpung waktu kita masih banyak luang
    Belum tersita dengan kehidupan rumah tangga
    Waktu untuk mencerahkan ummat lebih banyak
    Karena permasalahan ummat saat ini pun makin banyak

    Karenanya wahai bidadariku...
    aklumilah bila sampai saat ini
    Aku belum datang
    Bukan ku tak ingin, bukan ku tak mau, bukan ku menunda
    Tapi persoalan yang mendera bangsa
    Kian banyak dan kian rumit
    Begitu banyak anak tak dosa
    Yang harus menderita
    Busung lapar, kurang gizi, lumpuh layuh hingga muntaber
    Semua mendera mereka
    Belum lagi kasus korupsi tingkat tinggi
    Ditambah lagi bencana demi bencana melanda negeri ini
    Meski saat ini hidup untuk diri sendiri
    Masih terasa sulit di rasa hati
    Namun seperti kata ustadz ngaji
    Hidup untuk orang lain adalah amal terbaik dalam mengabdi
    Memberi di saat sangat susah adalah amalan terpuji
    Kita ... belumlah hidup jika hanya untuk diri sendiri

    Bidadariku...
    Di mana pun engkau sekarang,
    Janganlah gundah! Janganlah gelisah!
    Telah kulihat wajahmu dan aku mengerti
    Betapa merindunya dirimu akan hadirnya diriku
    Dalam hari-harimu
    Percayalah padaku
    Aku pun rindu akan hadirmu
    Aku akan datang
    Tapi mungkin tidak sekarang
    Karena jalan ini masih panjang
    Banyak hal yang menghadang
    Hatiku pun melagu dalam nada angan
    Seolah sedetik tiada tersisakan
    Resah hati tak mampu kuhindarkan
    Tentang sekelebat bayang
    Tentang sepenggal masa depan
    Karang asaku tiada 'kan terkikis
    Dari panjang jalan perjuangan
    Hanya karena sebuah kegelisahan
    Lebih baik mempersiapkan diri
    Sebelum mengambil keputusan
    Keputusan besar untuk datang kepadamu

    Bidadariku...
    Jangan menangis! Dan jangan bersedih!
    Hapuslah keraguan di dalam hatimu
    Percayalah pada-Nya! Yang Maha Pemberi Cinta
    Ini hanya likuan hidup yang pasti berakhir
    Yakinlah...saat itu pasti 'kan tiba
    Tak usah kau risau
    Karena makin memudarnya kecantikanmu
    Karena kecantikan hati dan iman yang dicari
    Tak usah kau resah
    Karena makin hilangnya aura keindahan luarmu
    Karena aura keimananlah yang utama
    Itulah auramu yang memancarkan cahaya syurga
    Merasuk dan menembus relung jiwa

    Wahai perhiasan terindah...
    Hidupmu jangan kau pertaruhkan…!
    Hanya karena kau lelah menunggu
    Apalagi hanya demi sebuah pernikahan
    Karena pernikahan tak dibangun dalam sesaat
    Jika demikian, ia bisa hancur dalam sedetik
    Seperti negeri Iraq yang dibangun berpuluh tahun
    Tapi bisa hancur dalam waktu sekian hari

    Bidadariku…
    Jangan pernah sampaui engkau merasa
    Hidup ini tak adil
    Kita tak akan pernah bisa mendapatkan
    Semua yang kita inginkan
    Pasrahkan anganmu pada qalbu
    Dalam tahajjud malammu
    Bariskan harapmu sepenuh rindumu
    Dalam istikharah di shalat malammu
    Pulanglah pada-Nya…
    Ke dalam pelukan-Nya
    Jika memang kau tak sempat bertemu diriku
    Sungguh...itu karena dirimu begitu mulia nan nan suci
    Dan kau kan terpilih
    Menjadi Ainul Mardhiyah di jannah-Nya

    Bidadariku...
    Skenario Allah adalah skenario terbaik
    Dan itu pula yang telah Ia skenariokan untuk kita
    Karena Ia sedang mempersiapkan kita untuk lebih matang
    Dalam merenda hari esok seperti yang kita harapkan
    Untuk membangun kembali peradaban ideal seperti cita kita

    Badadariku...
    Ku tahu kau merinduiku Bersabarlah…..!
    Saat indah 'kan menjelang jua
    Saat kita akan disatukan
    Dalam ikatan indah pernikahan
    Apa kabarkah kau disana?
    Lelahkah kau menungguku berkelana?
    Lelahkah menungguku kau disana?
    Bisa bertahankah kau disana?

    Bidadariku….
    Tetap bertahanlah kau disana...
    Aku akan segera datang
    Sambutlah dengan senyum manismu
    Bila waktu itu telah tiba
    Kenakanlah mahkota itu
    Kenakan gaun indah itu...
    Masih banyak yang harus kucari
    'Tuk bahagiakan hidup kita nanti...

    Bidadariku...
    Malam ini terasa panjang
    Dengan air mata yang mengalir
    Hatiku terasa kelu dengan derita yang mendera
    Kutahan derita malam sambil menghitung bintang
    Cinta membuat hati terasa terpotong-potong
    Jika di sana ada bintang yang menghilang
    Mataku berpendar mencari bintang yang datang
    Kalau memang kau pilihkan aku
    Tunggu sampai aku datang...

    Bidadariku…..
    Kan kuawali hariku
    Dengan tasbih, tahmid dan shalawat
    Mendo'akanmu agar selalu sehat dan bahagia
    Mendapat yang terbaik dari-Nya
    Aku tak pernah berharap
    Kau 'kan merindukan keberadaanku yang menyedihkan ini
    Hanya dengan rasa rinduku padamu, kupertahankan hidup
    Hanya dengan mengikuti jejak-jejak hatimu
    Ada arti hidup kutelusuri
    Mungkin kau tak pernah sadar
    Betapa mudahnya kau 'tuk dikagumi
    Akulah orang yang 'kan selalu mengagumi,
    Mengawasi, menjaga dan mencintaimu

    Bidadriku.…
    Saat ini ku hanya bisa mengagumimu
    Hanya bisa merindukanmu
    Dan tetaplah berharap, terus berharap
    Berharap aku 'kan segera datang
    Jangan pernah berhenti berharap
    Karena harapan-harapanlah yang membuat kita tetap hidup
    Bila kau jadi istriku kelak
    Jangan pernah berhenti memilikiku
    Dan mencintaiku hingga ujung waktu
    Tunjukkan padaku kau 'kan selalu mencintaiku
    Hanya engkau yang aku harap
    Telah lama kuharap hadirmu di sini
    Meski sulit, harus kudapat
    Jika tidak kudapat di dunia...
    'Kan kukejar sang Ainul Mardhiyah di surga
    Ku akui cintaku tak hanya hinggap di satu tempat
    Aku takut mungkin diriku terlalu liar bagimu
    Namun sejujurnya, semua itu hanyalah persinggahan egoku,
    Pelarian perasaanku
    Sikapmu telah meluluhkan jiwaku
    Waktu pun terus berlalu dan aku kian mengerti...
    Apa yang akan kuhadapi
    Dan apa yang harus kucari dalam hidup
    Kurangkai sebuah tulisan sederhana ini
    Untuk dirimu yang selalu menanti
    Kugoreskan syair sederhana ini
    Untuk dirimu yang selalu mpesona
    Dan mencintaiku apa adanya
    Semoga Allah kekalkan nikmat ini bagiku dan bagimu
    Semoga...

    Bidadriku…
    Kau terindah di antara bunga yang ada
    Kau teranggun di antara dewi yang pernah kutemui
    Kau berikan tanda penuh arti yang tak bisa aku mengerti
    Kau bentangkan jalan penuh duri yang tak bisa aku lewati
    Begitu indah kau tercipta bagi Adam
    Begitu anggun kau terlahir sebagai Hawa
    Kau terindah yang pernah kukagumi
    Meski tak bisa aku miliki
    Kau teranggun yang pernah kutemui
    Meski tak bisa aku miliki

    Ya Allah...
    Ringankanlah kerinduan yang mendera
    Kupanjatkan setiap waktu sepotong doa
    Karena keinginan yang menyeruak di dalam dada
    Ya Allah...
    Ampuni segala kekhilafan hamba
    Ringankan langkah kami
    Beri kami kekuatan dan kemampuan
    Tuk melengkapkan separoh agama
    Mengikuti sunnah RasulMu tercinta
    Jangan biarkan hati-hati kami
    Terus berkelana tak berpenghujung tak bertepi
    Yang hanya sia-sia dengan waktu dan kesempatan
    Yang telah Engkau berikan
    Aamiin..

0 comments:

Leave a Reply

Monggo dikomentari ...