• Menelisik Rayuan Setan Dalam Kisah Nabi Yusuf (3)

    Yusuf Dipenjara

    Yusuf dimasukkan penjara bukan karena ia telah melakukan kesalahan atau kejahatan, tetapi karena kesewenang-wenanganya penguasa yang memenjarakannya untuk menutupi aib keluarga yang dilakukan isterinya terhadap Yusuf. Walau demikian bagi Nabi Yusuf, penjara adalah tempat yang aman untuk menghindari segala godaan dan tipu daya yang akan menjerumuskannya ke dalam kemaksiatan dan perbuatan mungkar yang direncanakan Zulaikha isteri ketua polisi Mesir itu.
    Bagi Yusuf hidup di dalam penjara yang gelap dan sempit itu lebih baik dan lebih disukai daripada hidup di alam bebas di mana jiwanya tertekan dan hatinya tidak merasa aman dan tenteram. Di dalam penjara Yusuf dapat membulatkan fikiran dan jiwanya untuk beribadah dan menyembah kepada Allah.

    Disamping itu ia dapat melakukan dakwah di dalam penjara, memberi bimbingan dan nasihat kepada narapidana agar mereka yang telah berdosa melakukan kejahatan mau bertaubat dan kembali menjadi orang-orang baik. Sedang kepada tahanan yang tidak berdosa dan menjadi korban perbuatan penguasa yang sewenang-wenang dihiburnya agar mereka sabar dan bertakwa, bertawakkal serta memohon kepada Allah agar segera mengahiri penderitaan dan kesengsaraan mereka. Bersamaan dengan Yusuf, dipenjarakan pula dua orang pegawai istana Raja karena tertangkap basah saat akan meracuni Raja atas perintah dan kerjasama para musuh istana. Dua pemuda pegawai yang dipenjara itu adalah penjaga gudang makanan dan seorang lagi sebagai pelayan jamuan istana.
    Suatu saat di pagi hari datanglah kedua pemuda tahanan itu ke tempat Nabi Yusuf mengisahkan perohal dirinya masing-masing bahwa mereka telah mendapat impian. Si pelayan dalam mimpinya melihat ia seakan-akan berada di tengah sebuah kebun anggur sambil memegang gelas, seperti gelas yang sering digunakan minum oleh Raja. Kemudian gelas itu diisi dengan perasan buah anggur. Sedang pemuda penjaga gudang melihat dalam mimpinnya seolah-olah ia membawa sebuah keranjang yang berisi roti di atas kepalanya. Di mana roti itu kemudian disambar oleh sekelompok burung dan di bawanya terbang. Kedua pemuda tahanan itu berharap dari Nabi Yusuf agar memberi tafsiran tentang mimpi mereka tadi.

    Nabi Yusuf yang telah dikaruniai nubuwwah dan diutus oleh Allah untuk menyampaikan risalah-Nya kepada hamba-hamba-Nya, memulai dakwahnya kepada kedua pemuda yang datang menanyakan tafsir mimpinnya tadi. Ia mengajak mereka beriman kepada Allah Yangg Maha Esa, meninggalkan penyembahan kepada berhala-berhala yang mereka ciptakan sendiri dengan memberi nama-nama sesuka hati mereka.
    Untuk membuktikan kepada kedua pemuda bahwa bahwa ia adalah seorang Nabi dan Rasulullah Nabi Yusuf berkata: "Aku tahu dan dapat menerangkan kepada kamu, makanan apa yang akan kamu terima, apa jenisnya dan berapa banyaknya demikian pula jenisnya dan macam apa minuman yang akan kamu terima. Demikian pula aku dapat memberi tafsiran bagi mimpi seseorang termasuk kedua mimpimu. Itu semua adalah ilmu yang dikaruniakan Allah kepadaku. Aku telah meninggalkan agama orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan yg telah mengingkari adanya hari kiamat kelak. Aku telah mengikuti agama bapak-bapakku, Ibrahim, Ishaq dan Ya'qub. Tidaklah sepatutnya kami menyekutukan sesuatu dengan Allah yang telah mengaruniakan rahmat dan nikmat-Nya kepada kami dan umat manusia seluruhnya, akan tetapi kebanyakan manusia tidak menghargai nikmat Allah itu dan tidak menyukurinya. Cobalah pikirkan wahai teman-temanku mana yang lebih baik dan lebih masuk akal antara penyembahan kepada beberapa tuhan yang berbeda-beda atau penyembahan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Maha Perkasa? Tuhan telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah tuhan selain Dia. Itulah agama yang benar dan lurus. Akan tetapi banyak orang tidak mengetahui dan tidak mau mengerti”. Adapun mengenai mimpimu, maknanya adalah bahwa kamu wahai pelayan, akan segera dikeluarkan dari penjara dan akan dipekerjakan kembali seperta sedia kala. Sedangkan engkau wahai penjaga gudang akan dihukum mati dengan disalib dan kepalamu akan menjadi makanan burung-burung yang mematuknya. Demikianlah tafsir mimpimu yang telah menjadi hukuman Allah bagi kamu berdua”.
    Kemudian Nabi Yusuf berkata kepada pemuda yang diramalkan akan keluar dari penjara: "Wahai temanku! Aku berpesan kepadamu; Bila engkau telah keluar dan kembali bekerja di istana sebutlah namaku dihadapan Raja, majikanmu. Katakanlah kepadanya bahwa aku dipenjarakan dengan kesewenang-wenangannya, tanpa dosa dan salah. Aku hanya dipenjara untuk kepentingan sebuah nama keluarga Ketua Polisi Negara dan itu pun atas anjuran isterinya belaka. Janganlah engkau lupa pesanku ini, wahai temanku yang baik!”.
    Kemudian, fakta terjadi sesuai dengan tafsiran Nabi Yusuf. Selang beberapa hari keluarlah surat pengampunan Raja bagi pemuda pelayan dan hukuman salib bagi pemuda penjaga gudang untuk dilaksanakan. Akan tetapi pesan Nabi Yusuf kepada pemuda pelayan tadi, tidak disampaikan kepada Raja setelah ia diterima kembali bekerja di istana. Setan telah menjadikannya lupa setelah ia menikmati kebebasan dari penjara dan dengan demikian tetaplah Nabi Yusuf berada di penjara beberapa tahun lamanya sebagai penghibur para tahanan yang tidak berdosa. Ia menasehati dan berdakwah kepada tahanan yang bersalah karena telah melakukan kejahatan dan perbuatan-perbuatan yang buruk, agar mereka menjadi orang-orang yang baik dan bermanfaat bagi sesama dan menjadi hamba-hamba Allah yang beriman dan bertauhid.
    Cerita tersebut di atas secara global terdapat dalam Al-Quran pada surat Yusuf ayat 36-42: "Dan bersama dengan dia masuk pula ke dalam penjara dua orang pemuda. Berkatalah salah seorang di antara keduanya: Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku memeras anggur. Dan yang lain berkata: Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku membawa roti di atas kepalaku dan sebagiannya dimakan burung. Beritahulah kami tafsirnya! Sesungguhnya kami memandang kamu termasuk orang-orang yang pandai {menafsirkan mimpi}. Yusuf berkata: Sebelum makanan yang akan diberikan kepadamu sampai kepada kamu berdua aku dapat menerangkan jenis makanan itu. Yang demikian itu adalah sebagian dari apa yang diajarkan oleh Tuhanku kepadaku. Sesungguhnya aku telah meninggalkan agama orang-orang yang tidak beriman kepada Allah. Sedang mereka ingkar kepada hari kemudian. Dan aku mengikuti agama bapak-bapakku, Ibrahim, Ishaq dan Ya'qub. Tiadalah patut bagi kami {para nabi} mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Allah. Yang demikian itu adalah dari karunia Allah kepada kami dan kepada manusia seluruhnya, tetapi kebanyakkan manusia itu tidak menyukurinya. Hai kedua temanku dalam penjara, manakah yang baik, tuhan-tuhan yang bermacam-macam itu ataukah Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa? Kamu tidak menyembah yang selain Allah melainkan hanya {menyembah nama-nama yang kamu dan nenek moyang kamu yang membuatnya, Allah tidak menurunkan suatu keterangan apapun tentang nama-nama itu. Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus tetapi kebanyakkan manusia tidak mengetahui. Hai kedua temanku dalam penjara! Adapun salah seorang diantara kamu berdua akan memberi minum pada tuannya dengan arak dan yang seorang lagi, ia akan disalib lalu burung memakan sebagian dari kepalanya. Telah diputuskan perkara yang kamu berdua menanyakannya {kepadaku}". Dan Yusuf berkata kepada orang yang diketahuinya akan selamat di antara mereka berdua: Terangkanlah keadaanku kepada tuanmu. Maka setan menjadikan dia lupa menerangkan {keadaan Yusuf} kepada tuannya. Karena itu tetaplah dia {Yusuf} dalam penjara beberapa tahun lamanya”.
    Yusuf Dibebaskan dari penjara
    Pada suatu hari para pembesar, penasehat dan para orang bijak berkumpul di istana raja Mesir sengaja diundang olehnya untuk memberi tafsir mimpi yang telah merisaukan dan menakutkan hatinya. Ia bermimpi seakan-akan melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh sapi betina yang kurus-kurus. Disamping itu ia melihat pula dalam mimpinya tujuh butir gandum hijau di samping tujuh butir yang lain kering. Tidak seorang dara pembesar-pembesar dan undangan yang sengaja didatangkan yang dapat memberi tafsiran bagi mimpi Raja, bahkan sebagian dari mereka menganggapnya sebagai mimpi kosong yang tiada arti dan menganjurkan kepada Raja agar melupakan mimpi itu dan menghilangkan dari pikirannya.
    Pelayan Raja, pemuda yang pernah menjadi teman Yusuf dalam penjara, pada masa pertemuan Raja dengan para tetamunya, tiba-tiba teringat oleh pesan Nabi Yusuf kepadanya sewaktu ia akan dikeluarkan dari penjara dan takbir yang diberikan oleh Nabi Yusuf bagi mimpinya sangat tepat dan benar dan telah terjadi sebagaimana ditakdirkan. Lalu ia memberanikan diri menghampiri Raja dan berkata: "Wahai Paduka Tuanku! Hamba mempunyai seorang teman di dalam penjara yang pandai menakbirkan mimpi. Ia adalah seorang yang cakap, ramah dan berbudi pekerti luhur. Ia tidak berdosa dan tidak melakukan kesalahan apa pun. Ia dipenjara hanya atas fitnahan dan tuduhan palsu belaka. Ia telah memberi takbir bagi mimpiku sewaktu hamba berada dalam tahanan bersamanya dan ternyata takbirnya tepat dan benar sesuai dengan apa yang hamba alami. Jika Paduka Tuan berkenan, hamba akan pergi mengunjunginya di penjara untuk menanyakan dia tentang takbir mimpi Paduka Tuan”.
    Dengan izin Raja, pergilah pelayan tadi mengunjungi Nabi Yusuf dalam penjara. Kemudian ia menceritakan kepada Nabi Yusuf kisah mimpinya Raja yang tidak seorang pun dari kaki-tangannya dan para penasehatnya dapat memberikan tafsir yang memuaskan dan melegakan hati baginda raja. Ia mengatakan kepada Nabi Yusuf bahwa jika Raja dapat dipuaskan dengan takbir mimpinya, mungkin sekali ia akan dikeluarkan dari penjara dan dengan demikian akan berakhirlah penderitaan yang akan dialami bertahun-tahun dalam kurungan.
    Kemudian Nabi Yusuf menguraikan tafsiran mimpi Raja itu: "Negara akan menghadapi masa makmur, subur selama tujuh tahun, di mana tumbuh-tumbuhan dan semua tanaman gandum, padi dan sayur mayur akan mengalami masa menuai yang baik yang membawa hasil makanan berlimpah-ruah, kemudian datang menyusul musim kemarau selama tujuh tahun. Dimana sungai Nil tidak bisa memberikan air yang cukup bagi ladang-ladang kering. Tumbuh-tumbuhan dan tanaman rusak dimakan hama. Sedang persediaan bahan makanan, hasil panen pada tahun-tahun yang subur itu sudah habis dimakan. Akan tetapi, setelah mengalami kedua musim tujuh tahun itu akan tibalah tahun basah di mana hujan akan turun dengan lebatnya menyirami tanah-tanah yang kering dan kembali menghijau menghasilkan bahan makanan dan buah-buahan yang lazat yang dapat diperas untuk diminum. Maka jika tafsiranku iniakan menjadi kenyataan". Nabi Yusuf berkata lebih lanjut: "Seharusnya kamu menyimpan baik-baik apa yang telah dihasilkan dalam tahun-tahun subur itu, serta berhemat dalam pemakaiannya untuk persiapan menghadapi masa kering, agar rakyat terhindar dari bencana kelaparan dan kesengsaraan”.
    Setelah mendengar dari pelayannya apa yang diceritakan oleh Nabi Yusuf tentang mimpinya Raja merasakan bahwa ta’bir yang didengarkan itu sangat masuk akal dan dapat dipercayai bahwa apa yang telah diramalkan oleh Yusuf akan menjadi kenyataan. Ia memperoleh kesan bahwa Yusuf yang telah memberi ta’bir tepat itu adalah seorang yang pandai dan bijaksana dan akan sangat berguna bagi negara jikai a didudukkan di istana menjadi penasehat dan pembantu kerajaan. Maka disuruhlah pelayan tadi kembali ke penjara untuk membawa Yusuf menghadap kepadanya di istana.
    Nabi Yusuf yang sudah cukup menderita hidup sebagai orang tahanan yang tidak berdosa, dan ingin segera keluar dari kurungan yang mencekam hatinya itu, enggan untuk keluar dari penjara sebelum peristiwanya dengan isteri Ketua Polisi Negara dijernihkan lebih dahulu dan sebelum tuduhan serta fitnahan yang ditimpakan kepada dirinya dijelaskan kepalsuannya. Nabi Yusuf ingin keluar dari penjara sebagai orang yang suci bersih dan kesalahan yang diltuduhkan kepada dirinya adalah fitnahan dan tipu-daya yang bertujuan menutupi kesalahan isteri Ketua Polisi Negara sendiri.
    Raja Mesir yang sudah banyak mendengar tentang Nabi Yusuf dan terkesan oleh ta’bir mimpi yang diberikan secara terperinci dan menyeluruh, makin merasa hormat kepadanya saat mendengar tuntutannya agar diselesaikan lebih dahulu soal tuduhan dan fitnahan yang dilemparkan pada dirinya sebelum ia dikeluarkan dari penjara. Di mana menurut pikiran Raja hal ini menandakan kejujurannya, kesucian hatinya dan kebesaran jiwanya bahwa ia tidak ingin dibebaskan atas dasar pengampunan tetapi ingin dibebaskan karena ia bersih dan tidak bersalah serta tidak berdosa.
    Tuntutan Nabi Yusuf diterima oleh Raja Mesir dan segera dikeluarkan perintah mengumpulkan para wanita yang telah menghadiri jamuan makan Zulaikha dan teriris ujung jari tangan masing-masing ketika melihat paras Yusuf. Di hadapan Raja mereka menceritakan tentang apa yang mereka lihat dan yang mereka alami dalam jamuan makan itu serta percakapan dan soal jawab yang mereka dengan Nabi Yusuf. Mereka menyatakan pesan mereka tentang diri Nabi Yusuf bahwa ia seorang yang jujur, soleh, bersih dan bukan dialah yang salah dalam peristiwanya dengan Zulaikha. Zulaikha pun dalam pertemuan itu, mengakui bahwa memang dialah yang berdosa dalam peristiwanya dengan Yusuf dan dialah yang menganjurkan kepada suaminya agar memenjarakan Yusuf untuk memberikan gambaran palsu kepada masyarakat bahwa dialah yang salah dan bahwa dialah yang memperkosa kehormatannya.
    Hasil pertemuan Raja dengan para wanita itu di umumkan agar diketahui oleh seluruh lapisan masyarakat dan dengan demikian terungkaplah tabir yang meliputi peristiwa Yusuf dan Zulaikha. Maka atas, perintah Raja, dikeluarkanlah Nabi Yusuf dari penjara secara hormat, bersih dari segala tuduhan. Ia pergi langsung ke istana Raja memenuhi undangannya.

0 comments:

Leave a Reply

Monggo dikomentari ...