• Cemburu.....

    CEMBURU....

    Cemburu, iri hati, dan sirik adalah tanda tak mampu. Itu jargon anak muda tahun 80-an. Entah apa ini masih berlaku di anak muda jaman sekarang.
    Tapi, cemburu juga ada di sepakbola. Buktinya, kata media Israel, para pemain Inggris banyak yang cemburu kepada status mega bintang David Beckham. Itu sebabnya mereka gagal main bagus waktu di Piala Dunia 2006 Jerman, meski dibantah oleh pelatih mereka kala itu, Sven-Goran Eriksson.
    Tentu saja bukan rasa cemburu karena mereka tak mampu. Soal jago mengolah bola dan memainkannya, gelandang Inggris macam Steven Gerrard, Frank Lampard atau penyerang Wayne Rooney, tentu tidak kalah dibandingkan Beckham. Tapi soal kesohor, mereka memang harus tunduk.
    Beckham tak lagi diragukan soal mega bintangnya. Urusan ini bukan lagi masalah main bola, tapi sudah merambah ke showbiz. Beckham awalnya cuma main bola, memberi umpan dan mencetak gol. Kebetulan lagi, permainan bagusnya membuat Manchester United — yang dibelanya waktu itu — merajai Inggris dan Eropa. Tak pelak, dia menjadi idola masyarakat dunia.
    Keberhasilannya di lapangan kemudian dilengkapi dengan gerak geriknya menjadi bintang. Menikahi Victoria Adams yang mantan penyanyi Spice Girls juga membuat sosoknya menjadi bahan berita media hiburan. Kemudian fotonya semakin sering muncul di media massa maka pengiklan pun tertarik menjadikannya model.
    Beckham boleh jadi tidak seganteng Raul Gonzalez atau Fernando Morientes atau Michael Owen. Skillnya juga tidak sebagus Ronaldinho atau tidak melebihi Michael Ballack. Tapi memang perjalanan hidup Beckham yang digariskan menjadi mega bintang setelah melakukan sedikit usaha untuk mengemas dirinya.
    Tapi jika ada orang sebel melihat Beckham atau sosok manapun yang kesohor, kadang bukan karena kebintangannya. Tapi karena perilaku mereka yang mentang-mentang. Wajar memang, namanya juga bintang. Masak tak boleh bergaya atau jual mahal.
    Bintang bersikap seperti itu karena punya modal. Tapi, buat orang kebanyakan, mau menyombongkan apa? Sombong karena sudah ngetop dan kaya, wajar dan manusiawi. Tapi kalau miskin dan tidak dikenal, apa yang mau disombongkan? Kira-kira begitu kali ya?

0 comments:

Leave a Reply

Monggo dikomentari ...